Sabtu, 09 Januari 2010

Pengaruh Media dan Gaya Hidup


Trend hidup konsumtif yang terjadi ditengah-tengah masyarakat tidaklah terjadi secara tiba-tiba. Kisi-kisi ini terbentuk dari suatu proses panjang yang terjadi dimasyarakat. Gejala ini merupakan dampak dari sistem ekonomi kita yang lebih mengedepankan pembangunan tanpa diimbangi dengan pemerataan. Pembangunan model ini selalu dengan ukuran kemajuan ekonomi saja, jika pertumbuhan ekonomi yang dimaksud adalah dalam arti produksi tidaklah menjadi masalah dalam artian setiap elemen yang ada di masyarakat merupakan sektor ekonomi yang produktif sehingga berkecenderungan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang bagus.
    Peran media sebagai penyeimbang serta penyampai suatu informasi sangat mutlak dibutuhkan oleh masyarakat. Gaya hidup konsumtif juga disebabkan oleh banyaknya serbuan iklan yang ditangkap masyarakat, yang secara umum media berperan sebagai agen yang menyebar image-image kepada masyarakat. Keputusan setiap orang untuk membeli atau tidak sangat dipengaruhi oleh berbagai image-mage tersebut. Hal ini seringkali kita lihat bahwa konsumen membeli tidal lagi berangkat dari dalam dirinya tapi lebih ad tekanan diluar dirinya yang memaksa untuk membeli. Pengaruh iklan dapat dikatakan dahsyat dengan kita melihat tayangan televisi. “ setiap 4 menit tayangan TV itu diselingi jeda iklan selamat 1 menit. Dampak kelanjutannnya juga dapat mengakibatkan orang terjebak dalam lebih besar pasak daripada tiang. Mengonsumsi barang dan jasa sebenarnya merupakan kegiatan yang legal dilakukan, tapi yang terjadi belakangan ini seringkali kita lihat bahwa orang akan membeli apa saja walaupun barang atau jasa tersebut tidak diperlukannya. Orang akan cenderung memaksakan diri agar tidak disebut ketinggalan zaman.
    Opini terbentuk di masyarakat kalau dikatakan sukses adalah segala sesuatu yang berbau  materi dan serba instan. Opini semacam ini tertanam di masyarakat berkat kekuatan media massa. Yang dilihat orang di TV hanya gemerlap, bukan bagaimana untuk bekerja keras meraih kesuksesan itu.

0 komentar: